1) HIV/AIDS
Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid.
Perkenalan
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984). The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses.
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia).Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF).
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan. 47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.
Struktur HIV
HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"
Berikut adalah beberapa point penting dalam halnya dengan HIV/AIDS:
a) Cara-cara Penularanya
Ø Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi virus HIV
Ø Memakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV
Ø Menerima tranfusi darah darah yang tercemar HIV
Ø Ibu hamil yang terinfeksi HIV akan menularkan ke bayi dalam kandunganya
b) Cara Mengatasinya/Pengobatanya
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan HIV/AIDS yang tuntas. Saat ini, yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.
c) Cara Aman Menghindarinya
Ø Tidak berganti-ganti pasangan, dan menghindari hubungan seksual di luar nikah
Ø Sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya
Ø Menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril
d) Ciri-ciri Orang terinfeksi HIV/AIDS
Ø Flu dan diare setelah si penderita terinfeksi beberapa minggu
Ø Setelah 5-6 tahun terinfeksi si penderita akan mengalami:
· Timbul diare berulang
· Penurunan berat badan secara mendadak
· Sering sariawan di mulut
· Terjadi pembekakan di daerah kelenjar getah bening
2) Gonorea (Kencing Nanah)
Penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman gonokokus. merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan badan dan sangat menular. Infeksi akan selalu terjadi bila tidak melakukan hubungan badan secara aman.
GEJALA
Pada pria:
- Cairan kental/nanah keluar dari lubang uretra
- Nyeri/rasa panas sewaktu buang air kecil.
Pada wanita:
- Tidak ada gejala pada 60% wanita
- Keluar cairan pada lubang sanggama (vagina)
- Nyeri/panas sewaktu buang air kecil
Pada bayi baru lahir:
- Cairan kuning kental dari mata
PENYEBAB
- Infeksi genita dan saluran kemih oleh bakteri Neisseira gonokokus, ditularkan melalui hubungan badan secara vaginal/oral/anal dan kontak langsung. Bayi baru lahir ditularkan lewat kontak dengan cairan infeksi dari liang sanggama/vagina.
KOMPLIKASI
- Penyebaran infeksi ke buah zakar (pada pria) dan tuba fallopi (pada wanita), menyebabkan kemandulan.
- Penyebaran infeksi ke persendian menyebabkan arthritis
- Kebutaan (pada bayi)
YANG DAPAT ANDA LAKUKAN
- Periksa ke dokter bila menduga terkena infeksi
- Ajaklah pasangan anda untuk berobat, kalau tidak anda akan terinfeksi lagi
- Hindari hubungan badan sampai dinyatakan bersih oleh dokter.
TINDAKAN DOKTER
- Memeriksa cairan genital untuk gonorea
- Mengobati dengan antibiotika
- Lakukan tes penyembuhan 3-7 hari setelah pengobatan selesai.
PENCEGAHAN
- Hubungan badan hanya dengan pasangan hidup anda dan selalu setia
- Gunakan kondom latex tiap kali melakukan hubungan badan, kecuali untuk menginginkan anak
- Hindari hubungan badan dengan pelacur, teman biasa dan pasangan berganti-ganti
- Hindari hubungan badan dengan siap saja yang alat kelaminnya mengeluarkan cairan, luka-luka pada alat genitalnya.
3) Sifilis (raja singa)
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.
Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada yaitu seperti ruam berwarna merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau apakah dia menderita penyakit sifilis,sebaiknya menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini dan menularkan penyakit ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri sendiri agar tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter agar tidak menjadi terlalu parah.
4) Herpes Genitai
Penyakit ini dapat dideteksi dari luka dingin di sekitar mulut. Herpes genital disebabkan dua jenis virus herpes, yakni HSV-1 dan HSV-2 (jangan, keliru membedakannya dengan human papillomavirus, atau HPV, yang menyebabkan kutil pada kelamin).
Seperti dikutip situs askmen.com, sebanyak 45 juta orang Amerika berusia 12 tahun atau lebih tua menderita herpes genital, dan sebanyak 80-90 persen di antaranya gagal mengenali gejala-gejala atau tidak memperlihatkan gejala-gejalanya sama sekali.
Herpes dapat menyebar melalui hubungan seksual, baik secara langsung (termasuk oral) dan melalui air liur (berciuman) dengan individu yang terinfeksi. Virus ini bisa menyebar bahkan ketika tidak ada gejala yang terlihat, meskipun penularan lebih mungkin terjadi bila ada gejalanya.
HSV-1 biasanya menyebabkan luka di mulut, tetapi bisa juga menyebabkan herpes genital. Ini berarti, seseorang dapat tertular herpes genital dari seks oral yang diberikan seseorang dengan luka dingin di mulutnya (meskipun tidak umum terjadi). Sementara itu, HSV-2 hanya menyebabkan herpes genital.
Saat ini, tidak ada obat untuk herpes genital atau pun oral. Kedua kondisi itu lebih rentan muncul atau kambuh selama masa stres atau ketika sistem kekebalan tubuh terganggu. Pengobatan hanya bisa digunakan untuk mengontrol gejalanya.
5) Klamidia
Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada manusia. Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia. Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri C trachomatis hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata.
Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral. Selama persalinan, seorang ibu yang mengalami infeksi klamidia juga berpotensi untuk menularkan infeksi tersebut kepada bayinya.
Pada umumnya pada sebagian besar wanita yang mengidap klamidia pada awalnya tidak merasakan gejala yang berarti sehingga mereka tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi klamidia. Jika seorang wanita terinfeksi klamidia, kemungkinan besar dia pun akan mengalami penyakit radang panggul yang bisa berujung pada kemandulan.
Tanda-Tanda
1. Biasanya tidak terlihat gejala-gejala awal sehingga sebagian besar wanita yang mengidap klamidia tidak menyadari kalau dirinya telah terinfeksi.
1. Biasanya tidak terlihat gejala-gejala awal sehingga sebagian besar wanita yang mengidap klamidia tidak menyadari kalau dirinya telah terinfeksi.
2. Kadang-kadang gejala yang terasa adalah timbul rasa panas seperti terbakar pada panggul.
Penyebab
1. Sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
Penyebab
1. Sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
2. Hubungan seksual yang tidak aman.
3. Terinfeksi oleh bakteri C. Trachomatis.
Pencegahan
1. Setia pada pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan.
1. Setia pada pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual tidak aman.
6) Trikomoniasis
Trikomoniasis, suatu tipe dari vaginitis, umumnya adalah sebuah Penyakit Menular Seksual (PMS). Karena adanya kebiasaan penentuan jenis penyakit dan pengobatan oleh klien sendiri dan diagnosis oleh petugas kesehatan tanpa menggunakan pemeriksaan yang memadai, beberapa orang dengan trikomoniasis tidak terdiagnosis. Penentuan jenis penyakit sendiri dapat terjadi karena terdapatnya obat-obat yang dijual bebas. Gejala dan tanda trikomoniasis tidak begitu spesifik, dan penegakan diagnosis memebutuhkan pemeriksaan laboratorium sederhana seperti sediaan basah (wet mount).
Trikomoniasis dapat menyebabkan seseorang kehilangan hari kerjanya karena adanya rasa yang tidak enak yang disebabkannya, sehingga infeksi ini seharusnya tidak diabaikan begitu saja. Adanya kejadian infeksi gabungan dengan PMS lain penting untuk diperhatikan pada saat membuat diagnosis trikomoniasis. Trikomoniasis merupakan masalah bagi penderitanya karena gejala dan kemungkinan komplikasi yang disebabkannya.
Pada gadis-gadis sebelum usia pubertas, dinding vagina yang sehat tipis dan hypoestrogenic, dengan pH lebih besar dari 4,7, pemeriksaan dengan pembiakan (kultur) akan menunjukkan beberapa mikroorganisma. Setelah gadis menjadi dewasa, dinding vagina menebal dan laktobasilus menjadi mikroorganisma yang dominan, PH vagina menurun hingga kurang dari 4,5.
Laktobasilus penting untuk melindungi vagina dari infeksi, dan laktobasilus adalah flora dari vagina yang dominan (walaupun bukan merupakan stau-satunya flora vagina). Masa inkubasi sebelum timbulnya gejala setelah adanya infeksi bervariasi antara 3-28 hari. Selama terjadinya infeksi protozoa Trichomonas vaginalis, trikomonas yang bergerak-gerak (jerky motile trichomonads) dapat dilihat dari pemeriksaan dengan sediaan basah. PH vagina naik, sebagaimana halnya dengan jumlah lekosit polymorphonuclear (PMN). Lekosit PMN merupakan mekanisme pertahanan utama dari pejamu (host/manuasia), dan mereka merespon terhadap adanya substansi kimiawi yang dikeluarkan trichomonas. T vaginalis merusak sel epitel dengan cara kontak langsung dan dengan cara mengeluarkan substansi sitotoksik. T vaginalis juga menempel pada protein plasma pejamu, sehingga mencegah pengenalan oleh mekanisme alternatif yang ada di pejamu dan proteinase pejamu terhadap masuknya T vaginalis.
Frekuensi:
- Di Amerika Serikat: Trikomoniasis adalah satu dari PMS yang paling sering terjadi, dengan angka insiden sekitar 2-3 juta per tahun.
- Internasional: Di seluruh dunia, angka insiden adalah sekitar 180 juta per tahun. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks.
Mortalitas/Morbiditas:
- Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan PMS lain. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wolner-Hanssen dkk, menemukan gonore berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomonas. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV).
- Pada perempuan gejala adanya infeksi trikomoniasis dapat bervariasi dari tidak ada gejala (asimptomatik) sampai adanya tanda radang seperti gatal-gatal pada vagina dan adanya duh tubuh vagina (vaginal discharge/keputihan).
- Pada perempuan hamil, trikomoniasis yang tidak diobati berhubungan dengan ketuban pecah dini, bayi berat lahir rendah dan cellulites pasca histerektomi.
Jenis kelamin:
- Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.
- Pada laki-laki, gejala adanya trikomoniasis bervariasi dari tidak ada gejala (asimtomatik/karier) sampai uretritis, prostatitis, atau epididymo-orchitis.
- Perempuan juga dapat merupakan karier asimptomatis, namun umumnya gejala akan menunjukkan adanya proses peradangan (lihat bagian klinis di bawah).
Umur: Trikomoniasis lebih sering terjadi pada laki-laki dan perempuan yang aktif seksual baik remaja maupun dewasa.
Keluhan:
Perempuan
- Klien dengan trikomoniasis mungkin merasakan gatal-gatal atau rasa panas pada vagina. Kemungkin juga ada keputihan yang berbau tidak normal (busuk).
- Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan klien dengan trikomoniasis.
- Keputihan abnormal yang purulen, berbusa atau berdarah kemungkinan terjadi juga. Keputihan yang berbusa yang dianggap sebagai tanda klasik dari trikomoniasis hanya terjadi pada 12% dari klien yang mengalami infeksi ini.
- Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
Laki-laki
- Kebanyakan infeksi trikomoniasis pada laki-laki asimptomatik.
- Mungkin ada keluhan nyeri pada saat kencing, nyeri pada uretra, testis atau nyeri perut bagian bawah.
Tanda Fisik:
Perempuan
- Pada pemeriksaan panggul dengan spekulum, tanda-tanda trikomoniasis diantaranya colpitis macularis (disebut sebagai strawberry cervix); keputihan yang purulen yang dapat berwarna putih krem, kuning, hijau atau abu-abu, keputihan yang berbusa, erythema vagina dan vulva.
- Colpitis macularis dan keputihan yang berbusa bersama-sama memiliki spesifisitas 99% dan secara sendiri-sendiri memiliki nilai prediksi positif (positive predictive value) 90% dan 62%. Yang menarik, penelitian yang dilakukan oleh Wolner-Hanssen dkk. Menemukan bahwa pemeriksaan dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat) menemukan colpitis macularis hanya 1,7% dari klien dengan trikomoniasis sedangkan pemeriksaan dengan bantuan kolposkopi mendapatkan colpitis macularis sebanyak 70% dari pasien yang menderita trikomoniasis yang dipastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan sediaan basah.
- Sebagian besar dari gejala-gejala yang disebutkan di atas tidak spesifik untuk infeksi trikomoniasis dan dapat terjadi pada berbagai infeksi vagina dan serviks yang lain. Sehingga jika hanya bergantung pada pemeriksaan fisik saja banyak klien dengan trikomoniasis akan tidak terdiagnosis. Diagnosis pasti trikomoniasis dapat ditegakkan dengan adanya protozoa berflagel yang terlihat dari pemeriksaan sediaan basah, Papanicolaou (Pap) smears, atau media kultur.
Laki-laki
- Kebanyakan laki-laki yang terinfeksi trikomoniasis tidak ada tanda fisik.
- Pada beberapa kasus, laki-laki dengan infeksi ini mungkin menunjukkan adanya discharge dari penis.
- Beberapa kasus yang lain mungkin ada tanda-tanda prostatitis atau epididymitis.
Bayi baru lahir perempuan: T vaginalis yang didapat pada saat melewati jalan lahir dapat menyebabkan keputihan pada bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya.
Anak-anak sebelum usia pubertas
- Anak-anak sebelum usia pubertas yang terkena trikomoniasis akan menunjukkan gejala yang mirip dengan gejala pada klien remaja dan dewasa.
- Adanya T vaginalis pada anak-anak sebelum pubertas harus dicurigai kemungkinan adanya kekerasan seksual.
Penyebab:
- T vaginalis adalah protozoa dengan flagela.
- Rata-rata masa inkubasi adalah 1 minggu namun dapat bervariasi antara 4-28 hari.
- Trikomoniasis umumnya merupakan penyakit menular seksual.
- Risiko untuk terkena infeksi ini tergantung pada aktifitas seksual klien.
- Faktor-faktor risiko untuk terkena T vaginalis termasuk hal berikut ini:
- Jumlah pasangan seks selama hidupnya
- Pasangan seksual saat ini
- Tidak memakai kondom saat hubungan seksual
- Memakai kontarsepsi oral (pil KB)
Pemeriksan laboratorium:
- Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk klien yang memiliki gejala-gejala vaginitis. Berbagai pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan fasilitas laboratorium sederhana. Dasar dari pemastian diagnosis adalah pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan untuk mengeluarkan penyebab lain yang mungkin juga menyebabkan keluhan pada klien.
- pH vagina
- Penentuan pH vagina dengan cara menempelkan swab dengan sekresi vagina pada kertas pH paper dengan nilai antara 3.5-5.5.
- pH vagina normal secara praktis menunjukkan diagnosis trikomoniasis negatif. pH lebih dari 4.5 ditemukan pada trikomoniasis dan vaginosis bacterial.
- Tes Whiff
- Tes ini memeriksa adanya amine dengan menambahkan KOH pada discharge vagina dan membaui adanya bau seperti bau ikan, tes ini berguna untuk menyingkirkan kemungkinan vaginosis bakterial.
- Saat ini telah ada pemeriksaan pH Vagina dan tes whiff yang dikombinasikan dalam satu bentuk tes dengan tanda negatif positif.
- Sediaan Basah (Wet mount)
- Pemeriksaan dengan sediaan garam basah melalui mikrokoskop terhadap secret vagina yang diusapkan pada objek glass dapat mengidentifikasi protozoa yang berbentuk seperti tetesan air, berflagela, dan bergerak. Pemeriksaan ini juga dapat menemukan clue cells (tanda adanya penyakit vaginosis bacterial). Rasio sel darah putih (lekosit) terhadap sel epitel juga dapat dihitung.
- Sensitivitas pemeriksaan ini mencapai 40-60%. Sedangkan spesifisitas dapat mencapai 100% jika sediaan garam basah segera dilihat di bawah mikroskop.
- Pap smear
- Sensitivitas untuk mendeteksi sama dengan pemeriksaan sediaan garam basah, yaitu 40-60%.
- Sedangkan spesifisitas mencapai 95-99% untuk petugas-petugas yang sudah terlatih.
- Pemeriksaan lain
- Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya trikomoniasis yaitu pemeriksaan biakan (kultur) secret vagina, direct immunofluorescence assay, dan Polymerase chain reaction (PCR)
- Pemeriksaan PMS lain
- Jika ditemukan trikomoniasis maka harus dilakukan juga pemeriksaan untuk PMS lain seperti sifilis, Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
- Infeksi gabungan dengan gonore cukup tinggi.
7) Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang terinfeksi HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat. Lihat Lembaran Informasi (LI) 500 untuk informasi lebih lanjut tentang IO.
Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan.
Kandidiasis adalah berbeda dengan seriawan, walaupun orang awan sering menyebutnya sebagai seriawan. Lihat LI 624 untuk informasi mengenai seriawan yang benar.
Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini adalah umum. Gejala vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih. Kandida juga dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi, dan mata.
Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah terpajan kandida. Umumnya, obat tidak dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan:
- Penyakit tersebut tidak begitu bahaya
- Ada obat yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut
- Jamur jenis ini dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat
Menguatkan sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.
Pengobatan
Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri ini dan dapat menyebabkan kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas jamur itu. Pengobatan akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan.
Pengobatan dapat lokal atau sistemik. Pengobatan lokal diberikan pada tempat infeksi. Pengobatan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh. Banyak dokter lebih senang memakai pengobatan lokal dahulu. Obat lokal menimbulkan lebih sedikit efek samping dibanding pengobatan sistemik. Juga risiko kandida menjadi resistan terhadap obat lebih rendah. Obat yang dipakai untuk memerangi kandida adalah obat antijamur. Hampir semua namanya diakhiri dengan ‘-azol’. Obat tersebut termasuk klotrimazol, nistatin, flukonazol, dan itrakonazol.
Terapi Alam
Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya.
- Mengurangi konsumsi gula.
- Minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat dari kulit pohon Amerika Selatan.
- Memakai bawang putih mentah atau suplemen bawang putih. Bawang putih diketahui mempunyai efek antijamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat mengganggu obat protease inhibitor.
- Kumur dengan minyak pohon teh (tea tree oil) yang dilarutkan dengan air.
- Memakai kapsul laktobasilus (asidofilus), atau makan yoghurt dengan bakteri ini. Pastikan produk mengandung biakan yang hidup dan aktif. Mungkin ada manfaat memakai ini setelah memakai antibiotik.
- Memakai suplemen gamma-linoleic acid (GLA) dan biotin. Dua suplemen ini tampaknya membantu memperlambatkan penyebaran kandida. GLA ditemukan pada beberapa oli yang dipres dingin. Biotin adalah jenis vitamin B.
8) Kutil Kelamin
Kutil Kelamin, juga dikenal sebagai Genital warts atau Condiloma acuminata, adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling umum. Seperti namanya, genital warts mempengaruhi jaringan lembab di daerah genital. Kutil Kelamin terlihat keci atau kelihatan seperti kembang kol. Meski sangat kecil, Genital wartsdapat berkembang biak dalam kelompok besar.
Pada wanita, genital warts dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, dan leher rahim. Pada pria, kutil kelamin dapat terjadi di ujung atau batang penis, skrotum atau anus. Genital warts juga dapat berkembang di mulut atau tenggorokan dari orang yang kemungkinan melakukan oral seks dengan orang yang terinfeksi.
Gejala
Tanda-tanda dan gejala genital warts meliputi:
* Area kecil berwarna abu-abu yang bengkak di sekitar genital
* Beberapa kutil berdekatan yang menyerupai kembang kol
* Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
* Perdarahan saat bersetubuh
Tanda-tanda dan gejala genital warts meliputi:
* Area kecil berwarna abu-abu yang bengkak di sekitar genital
* Beberapa kutil berdekatan yang menyerupai kembang kol
* Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
* Perdarahan saat bersetubuh
Sering kali, kutil kelamin tidak memiliki gejala. Hal ini disebabkan kutil tumbuh sangat kecil dan datar sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Perawatan
Meskipun kutil kelamin dapat diobati dengan obat-obatan dan operasi, penyakit ini adalah masalah kesehatan yang serius. Virus yang menyebabkan genital warts – human papillomavirus (HPV) – berkaitan dengan kanker serviks. Virus ini juga berkaitan dengan kanker kelamin.
good!
BalasHapuslengkap kata-katanya ..... bagus!!!
BalasHapusmakasih ya buat kata.katanya . sangat membantu
BalasHapuswah, sangat membantu nih, buat lengkapin tugas biologi di skolah :) mkasih
BalasHapusterimakasih banyak, informasi yang sangat menarik
BalasHapushttp://landongobatherbal.com/obat-herbal-radang-panggul/
Wew
BalasHapuswah makasih bngt ya jd nambah pengetahuan deh.. seputar penyakit kelamin dan cara mengatasinya.dan nyelesaiin tugas sekolah ipa biologi.thanky you very much.
BalasHapusMakasih sob atas artikelnya,bagus
BalasHapusPenulran pada penyakit kandidiasis apa ya
BalasHapusPenulran pada penyakit kandidiasis apa ya
BalasHapuscuman kurang gambar
BalasHapusJangan sepelekan Urusan DISFUNGSI EREKSI , segera dan secepatnya cari SOLUSI KEPERKASAAN dalam menangani permasalahan tersebut, Pastikan Madu Herbal AH-MAX sebagai solusi yang paling disarankan
BalasHapusMadu Herbal AH-Max adalah madu herbal khusus untuk Pria Dewasa berfungsi sebagai Peningkatan keperkasaan Pria “SAATNYA PRIA MENUNJUKAN KEJANTANANNYA”
KEGUNAAN MADU HERBAL AH-MAX :
Meningkatkan kualitas sperma
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menambah gairah
Meningkatkan stamina
Menambah keuatan dan tahan lama
untuk terapi impotensi
Terapi untuk tidak gampang keluar (editansil)
Disini KAMI akan memberikan RAHASIA KEBAHAGIAN PASUTRI dalam keharmonisan rumah tangga
Keharmonisan akan terjadi gangguan bilamana terjadi permasalahan pria khususnya, yaitu ketika mengalami gangguan fungsi keperkasaaan yang dengan kata lain terjadi DISFUNGSI EREKSI (IMPOTENSI)
KOMPOSISI BAHAN :
1. Madu Murni
2. antanan gunung (Pimpinella pruatjan)
sitosterol, dan stigmasterol yang merupakan komponen kimia utama dalam pembentukan testosteron serta mengandung vitamin E yang dapat meningkatkan fertilitas spermatozoid
3. Ginseng
Meningkatkan daya tahan tubuh,Mengurangi Kelelahan, Merangsang sistem kekebalan dan saraf,Mengurangi stres mental
4. Jahe Merah
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Melancarkan sistem peredaran darah, Mengatasi gangguan seksual
5. dan bahan alami lainnya
PESAN SEKARANG JUGA MADU HERBAL AH-MAX , PASTIKAN PEMESANAN HANYA KEPADA KAMI SEBAGAI DISTRIBUTOR RESMI CV ALHAMDI TASIKMALAYA, UNTUK MENJAGA KEASLIANNYA
WHATSAPPS 0823-1574-1977/0813-1286-7252
ATAU LANGSUNG PESAN DI
TOKOPEDIA https://www.tokopedia.com/alhamdiherbal/madu-herbal-ah-max?trkid=f=Ca0000L000P0W0S0Sh00Co0Po0Fr0Cb0_src=shop-product_page=1_ob=11_q=_catid=513_po=2
SHOPEE https://shopee.co.id/Madu-AH-MAX-i.21650879.244980125
BUKALAPAK https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/herbal/84df4w-jual-madu-herbal-ah-max?keyword=